Alasan Rizky Rido Jadi Cadangan Saat Lawan Arab. Kekalahan tipis 2-3 Timnas Indonesia dari Arab Saudi di laga pembuka ronde empat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Rabu malam (9/10/2025) di Jeddah, meninggalkan banyak tanda tanya. Skuad Garuda sempat unggul lewat penalti dingin Kevin Diks di menit ke-20, tapi Green Falcons bangkit dengan tiga gol cepat dari Saleh Al-Shehri, Firas Al-Buraikan, dan Abdullah Radif. Di balik drama itu, satu keputusan pelatih Patrick Kluivert yang paling mencuri perhatian: Rizky Ridho, bek andalan yang selalu jadi pilar pertahanan, hanya duduk di bangku cadangan sepanjang 90 menit. Ini pertama kalinya Ridho “hanya nonton” di level kualifikasi Piala Dunia untuk Timnas. Apa alasan di baliknya? Dari rotasi taktis hingga isu kebugaran, artikel ini kupas tuntas dinamika itu, sambil soroti implikasinya bagi perjalanan Garuda ke putaran final. BERITA TERKINI
Strategi Taktis Kluivert di Lini Belakang: Alasan Rizky Rido Jadi Cadangan Saat Lawan Arab
Patrick Kluivert, yang baru saja ambil alih tongkat komando Timnas Indonesia sejak Agustus lalu, langsung tunjukkan ciri khasnya: fleksibel dan berani eksperimen. Di laga ini, ia pilih formasi 4-2-3-1 dengan hanya dua bek tengah—Kevin Diks dan Jay Idzes—sebagai pondasi utama. Keputusan ini buat Rizky Ridho, yang biasa duet dengan Jordi Amat atau Justin Hubner, terpaksa jadi opsi kedua. Kluivert jelas ingin lini belakang lebih lincah untuk hadapi serangan balik cepat Saudi, yang terbukti haus gol musim ini. Diks, dengan pengalaman di Serie A bersama Frosinone, beri stabilitas udara dan distribusi bola akurat, sementara Idzes tambah kekuatan fisik dari Feyenoord.
Alasan taktikal ini bukan asal pilih. Ridho, meski solid dengan rata-rata 85 persen akurasi passing di kualifikasi sebelumnya, punya catatan kurang impresif lawan tim fisik seperti Saudi—ia kebobolan dua gol dari set-piece di laga uji coba terakhir. Kluivert, mantan striker Barcelona yang paham dinamika pertahanan modern, prioritas kecepatan dan pressing tinggi. Hasilnya? Indonesia kuasai bola 52 persen babak pertama, tapi lini belakang jebol tiga kali di paruh kedua karena kelelahan. “Kami butuh variasi, bukan rutinitas,” kata Kluivert pasca-laga, tanpa langsung sebut nama Ridho. Ini jadi sinyal: Era rotasi total di Garuda dimulai, dan Ridho harus adaptasi cepat agar tak lagi jadi “penonton”.
Kondisi Fisik Ridho Pasca-Latihan Intensif: Alasan Rizky Rido Jadi Cadangan Saat Lawan Arab
Sebelum terbang ke Jeddah, Rizky Ridho sudah alami persiapan ekstra yang melelahkan. Bersama Jordi Amat, keduanya gelar latihan khusus selama dua pekan di Jakarta, fokus jaga kebugaran menghadapi jadwal padat ronde empat. Amat sendiri bilang, “PR utama kami adalah tetap fit, karena laga Saudi dan Irak cuma jarak tiga hari.” Ridho, yang main reguler di Persija Jakarta musim ini, akui tantangan itu: Ia tampil di 28 laga liga dengan akumulasi menit 2.300, termasuk duel fisik sengit lawan PSM Makassar. Latihan khusus itu termasuk drill endurance dan recovery session, tapi justru bikin Ridho rentan overtraining.
Efeknya terasa di kamp pelatihan Timnas. Kluivert pantau ketat kondisi pemain, dan Ridho dilaporkan punya sedikit ketegangan otot di betis kanan—bukan cedera parah, tapi cukup buat ia skip sesi full contact dua hari sebelum kick-off. Ini mirip kasus Calvin Verdonk, yang dicoret karena nyeri pergelangan kaki pasca-tiba terlambat dari Belanda. Kluivert ogah ambil risiko: “Saya tak mau pakai alasan abroad atau jet lag; semua harus siap 100 persen.” Bagi Ridho, yang umur 22 tahun dan masih berkembang, ini pelajaran berharga. Ia tak masuk starting bukan karena performa jelek—sebaliknya, ia kapten Persija dengan clean sheet 12 kali—tapi demi jaga kestabilan jangka panjang. Hasil laga tunjukkan, tanpa Ridho, pertahanan Garuda kebobolan dari crossing Al-Buraikan, tapi juga beri ruang bagi Idzes cetak assist penalti.
Dampak Keputusan Ini bagi Tim dan Karier Ridho
Keputusan bench Ridho langsung picu gelombang reaksi di kalangan fans dan analis. Di media sosial, tagar #RizkyRidhoCadangan trending sepanjang malam, dengan banyak yang soroti kelemahan lini belakang tanpa duet andalannya—Indonesia kebobolan dua gol dari situasi bola mati, sesuatu yang Ridho biasa redam dengan heading kuatnya. Kluivert, meski ogah salahkan siapa pun, akui pasca-laga: “Pertahanan kami butuh lebih solid, tapi ini proses.” Bagi tim, ini buka pintu kompetisi internal: Pemain seperti Justin Hubner atau Sandy Walsh kini punya kesempatan lebih, dan rotasi Kluivert bisa jadi kunci hadapi Irak tiga hari lagi di Basra.
Sisi positifnya, bench ini malah jadi booster buat Ridho. Di usia muda, ia punya rekam jejak impresif—debut Timnas 2021, 35 caps, dan gol ikonik lawan Vietnam. Ini momen refleksi: Ridho harus tingkatkan aspek taktis seperti positioning off-ball, yang Kluivert tekankan di sesi video analysis. Kariernya di Eropa juga terbuka lebar; agennya sudah hubungi klub Belanda untuk trial Januari depan. Bagi Garuda, absennya Ridho soroti kelemahan kedalaman skuad: Dengan Amat dicoret karena alasan serupa (cedera ringan), Indonesia butuh lebih banyak opsi bek tengah berkualitas. Laga ini jadi pengingat, kualifikasi bukan soal satu pemain, tapi harmoni keseluruhan.
Kesimpulan
Alasan Rizky Ridho jadi cadangan lawan Arab Saudi—kombinasi strategi taktikal Kluivert, isu kebugaran pasca-latihan intensif, dan kebutuhan rotasi—bukan akhir, tapi awal babak baru buat Garuda. Kekalahan 2-3 itu sakit, tapi beri pelajaran berharga: Timnas kini di bawah Kluivert tak lagi bergantung satu-dua pilar, melainkan skuad dinamis yang siap adaptasi. Ridho, dengan potensi besarnya, pasti bangkit lebih kuat—mungkin justru jadi starter krusial lawan Irak. Bagi fans, ini janji sepak bola Indonesia yang lebih matang: Tak ada jalan pintas ke Piala Dunia, tapi dengan keputusan tepat seperti ini, mimpi itu makin dekat. Yang pasti, ronde empat baru mulai, dan Garuda siap balas dendam.