3-alasan-yang-membuat-benjamin-sesko-bukan-transfer-terburuk

3 Alasan Yang Membuat Benjamin Sesko Bukan Transfer Terburuk

3 Alasan Yang Membuat Benjamin Sesko Bukan Transfer Terburuk. Benjamin Sesko, penyerang Slovenia berusia 22 tahun, menjadi pusat perdebatan sejak pindah ke Manchester United musim panas lalu dengan biaya mencapai 74 juta poundsterling dari klub Jerman. Transfer itu langsung menuai kritik keras, terutama dari kalangan agen sepak bola yang dalam survei baru-baru ini menobatkannya sebagai kesepakatan terburuk jendela transfer. Alasan utamanya? Awal karier yang lambat, minim gol, dan penampilan yang dianggap tak sepadan dengan harga selangit. Media dan pengamat bahkan menyebutnya sebagai “pemborosan mutlak” setelah derby melawan Manchester City di mana ia terlihat tak berbekas. Namun, di balik sorotan negatif itu, ada tanda-tanda bahwa Sesko jauh dari label gagal. Dengan gol krusial di laga terbaru meski tim kalah, ia mulai membungkam para pengkritik. Artikel ini menguraikan tiga alasan kuat mengapa transfer Sesko bukanlah bencana, melainkan investasi cerdas yang butuh waktu untuk matang. BERITA TERKINI

Alasan Pertama: Rekam Jejak Gol yang Mengesankan di Masa Lalu: 3 Alasan Yang Membuat Benjamin Sesko Bukan Transfer Terburuk

Sesko tak datang ke Inggris sebagai pemain kosong. Di musim sebelumnya bersama RB Leipzig, ia mencetak 27 gol dan assist di semua kompetisi, menjadikannya salah satu penyerang muda paling produktif di Eropa. Statistik itu bukan kebetulan; ia unggul dalam duel udara, kecepatan lari, dan insting finis yang tajam—kualitas langka untuk usianya. Bahkan sebelum pindah, pelatih timnas Slovenia sudah memuji kemampuannya beradaptasi dengan liga top, mengingat ia pernah mencetak 18 gol di Bundesliga yang kompetitif. Kritik awal di Premier League sering mengabaikan fakta ini: banyak penyerang besar seperti Erling Haaland juga butuh waktu untuk menyesuaikan ritme Inggris yang lebih intens.

Kini, di Manchester United, potensi itu mulai terlihat. Meski baru dua gol di delapan laga, keduanya datang di momen krusial, seperti sundulan telat yang menyelamatkan poin melawan lawan tangguh. Pengamat mencatat, ia sudah menciptakan delapan peluang besar untuk rekan setim, menunjukkan ia bukan egois di depan gawang. Jika dibandingkan dengan transfer mahal lain yang benar-benar flop, seperti beberapa penyerang di masa lalu yang tak pernah capai 10 gol musim pertama, Sesko jelas beda kelas. Rekam jejaknya membuktikan, ini bukan soal bakat kurang, tapi soal kesabaran—dan United punya sejarah panjang pemain seperti itu yang akhirnya jadi legenda.

Alasan Kedua: Adaptasi yang Sedang Berproses di Tengah Tekanan Tinggi: 3 Alasan Yang Membuat Benjamin Sesko Bukan Transfer Terburuk

Premier League bukanlah Bundesliga; ritmenya lebih cepat, tekanannya lebih brutal, dan Old Trafford seperti teater kritik 24 jam. Sesko tiba di tengah ekspektasi gila sebagai pengganti utama lini depan, tapi start lambatnya—hanya satu gol di lima laga awal—langsung jadi amunisi bagi para pengkritik. Mereka bilang ia “sepenuhnya tak terlihat” di derby, tapi itu mengabaikan konteks: tim secara keseluruhan kesulitan menciptakan peluang, dengan lini tengah yang sering kehilangan bola. Pelatih Ruben Amorim sendiri mengakui, “Ia butuh waktu untuk sinkron dengan pressing kami yang tinggi.”

Tapi lihat perkembangannya: sejak akhir September, Sesko sudah lebih tajam, dengan dua gol beruntun yang menunjukkan ia mulai paham pola permainan tim. Ia juga berkontribusi defensif, memenangkan 60 persen duel udara dan melakukan tackling lebih banyak daripada rata-rata penyerang. Peringatan dari pelatih timnas Slovenia soal “proses panjang setelah transfer besar” terbukti benar—banyak pemain seperti Harry Kane dulu juga butuh setengah musim untuk meledak. Di usia 22, Sesko masih punya ruang belajar, dan performanya di level internasional tetap solid, dengan gol untuk Slovenia baru-baru ini. Adaptasi ini bukan kegagalan, tapi bagian normal dari transisi ke klub raksasa. Jika diberi ruang bernapas, ia bisa jadi senjata utama, bukan beban.

Alasan Ketiga: Dukungan Tim dan Strategi Jangka Panjang yang Solid

Transfer Sesko bukan keputusan impulsif; ia bagian dari visi Amorim membangun serangan dinamis dengan penyerang fisik yang bisa main bola panjang. Meski agen-agen bilang United “terburu-buru” dalam kesepakatan itu, fakta di lapangan menunjukkan sinergi dengan rekan seperti Bruno Fernandes, yang assist-nya sudah mulai mengalir ke Sesko. Fernandes sendiri disebut sebagai pemenang transfer ini, karena ia kini punya target tepercaya di kotak penalti. Bahkan, di laga Carabao Cup melawan tim divisi bawah, Sesko cetak gol dan assist, membuktikan ia bisa dominan saat tim menguasai bola.

Lebih jauh, klub tak sia-sia investasi ini. Kontrak lima tahun dengan gaji kompetitif memberi fleksibilitas, dan Amorim sering puji “kekuatan fisik dan mentalitas pekerja keras” Sesko. Dibanding striker lain yang dibeli mahal tapi tak didukung taktik, seperti beberapa kasus di masa lalu, Sesko dapat bimbingan langsung dari pelatih berpengalaman. Penggemar juga mulai bergeser: dari cemoohan awal ke sorakan setelah gol terbaru. Ini menunjukkan, transfer sukses tak selalu instan, tapi soal bagaimana klub memanfaatkannya. Dengan jadwal padat ke depan, termasuk laga Eropa, Sesko punya panggung untuk bukti diri—dan data awal menjanjikan ia siap.

Kesimpulan

Tiga alasan ini—rekam jejak gol yang solid, adaptasi yang sedang matang, dan dukungan tim yang kuat—membuktikan Benjamin Sesko bukan transfer terburuk musim ini, melainkan taruhan berpotensi tinggi yang dikritik terlalu dini. Di tengah tekanan Old Trafford, ia sudah tunjukkan kilas balik dengan gol-golnya, mengingatkan bahwa kesabaran sering jadi kunci sukses di sepak bola Inggris. Bagi Manchester United, yang haus gelar, Sesko bisa jadi pilar masa depan, bukan penyesalan masa kini. Musim masih panjang, dan dengan momentum ini, striker Slovenia itu siap ubah narasi dari kegagalan jadi kemenangan. Yang terpenting, sepak bola ajarkan satu hal: jangan hakim terlalu cepat.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *