Daftar Pemain AC Milan Yang Tampil Gemilang Saat Lawan Parma. Malam di Stadion Ennio Tardini, 8 November 2025, menyajikan pertarungan sengit antara Parma dan AC Milan di pekan ke-11 Serie A musim 2025/2026. Meski berakhir imbang 2-2 setelah sempat unggul dua gol, Milan menunjukkan kilauan individu yang patut diapresiasi. Rafael Leao, Alexis Saelemaekers, Luka Modric, dan Mike Maignan menjadi sorotan utama dengan penampilan yang mengangkat tim di tengah tekanan. Gol dari Saelemaekers dan penalti Leao membuka jalan, tapi comeback Parma lewat Bernabe dan Delprato membuat laga ini penuh drama. Di balik kekecewaan poin hilang, ada cerita tentang pemain-pemain Milan yang tampil gemilang, membuktikan kualitas skuad meski hasil tak sempurna. Ini bukan hanya soal statistik, tapi momen-momen yang bikin penggemar bangga. BERITA TERKINI
Rafael Leao: Pembunuh Dingin dari Titik Putih: Daftar Pemain AC Milan Yang Tampil Gemilang Saat Lawan Parma
Rafael Leao sekali lagi membuktikan dirinya sebagai senjata mematikan AC Milan. Sebagai Man of the Match dengan rating 7, penyerang Portugal ini tak hanya mencetak gol penalti di menit ke-25, tapi juga jadi pusat serangan sepanjang laga. Eksekusi penalti-nya sempurna: bola meluncur ke pojok bawah kiri kiper Parma, Zion Suzuki, yang terpaku tak berkutik. Itu gol kedua Milan setelah Saelemaekers membuka skor, membuat Tardini sejenak hening.
Leao tak berhenti di situ. Ia terlibat dalam hampir setiap peluang berbahaya, termasuk umpan flicks cerdas yang nyaris jadi assist untuk Christian Pulisic. Kecepatannya di sayap kiri bikin bek Parma, seperti Enrico Delprato, kewalahan. Statistiknya mencolok: dua key passes, tiga dribel sukses dari empat percobaan, dan possession bola 58 persen di area lawan. Meski tim kehilangan fokus di babak kedua, Leao tetap agresif, hampir cetak gol kedua lewat solo run yang digagalkan Suzuki. Penampilannya ini mengingatkan mengapa ia disebut sebagai salah satu penyerang top Eropa—tenang di bawah tekanan, tapi eksplosif saat dibutuhkan. Di musim ini, Leao sudah kumpul tiga gol dan empat assist, dan laga ini tambah koleksi itu.
Alexis Saelemaekers: Pencetak Gol dan Pencipta Peluang: Daftar Pemain AC Milan Yang Tampil Gemilang Saat Lawan Parma
Tak bisa takjub dengan Alexis Saelemaekers, yang rating-nya 6.5 tapi dampaknya jauh lebih besar. Pemain Belgia ini jadi pahlawan awal dengan gol pembuka di menit ke-12: tembakan kaki kiri rendah dari luar kotak penalti, assisted oleh umpan silang Nkunku, yang mengelabui Suzuki dan membuka keunggulan Milan. Gol itu bukan kebetulan; Saelemaekers baca ruang dengan baik, manfaatkan celah di pertahanan Parma yang lengah.
Lebih dari itu, ia provokasi penalti untuk gol Leao dengan dilanggar di kotak penalti oleh Abdoulaye Ndiaye. Dua kontribusi langsung untuk kedua gol Milan menunjukkan instingnya yang tajam. Sepanjang laga, Saelemaekers catat satu key pass tambahan dan dua tackle sukses, plus hampir cetak gol lagi di akhir laga saat rounding kiper tapi melebar tipis. Meski ada momen miss besar itu, penampilannya tetap solid: 14 sentuhan di sepertiga akhir lapangan, dan pressing tinggi yang bikin Parma kesulitan build-up. Saelemaekers, yang sering jadi cadangan, bukti betapa dalamnya skuad Milan. Di usia 26, ia tunjukkan potensi jadi starter tetap, terutama di sayap kanan yang butuh kreativitas.
Luka Modric dan Mike Maignan: Pilar di Tengah Badai
Lini tengah dan gawang Milan tak luput dari pujian, dengan Luka Modric dan Mike Maignan sebagai duo krusial. Modric, veteran Kroasia berusia 40, rating 7, main seperti mesin: visi passing-nya ciptakan tiga key passes, termasuk umpan panjang akurat ke Leao yang hampir jadi gol. Ia cover 11,5 km, paling jauh di tim, dan taklukkan duel udara meski postur tak menguntungkan. Beberapa passing salah di awal, tapi di babak kedua, Modric naik level—motivasi rekan dengan urgency, bantu tim bertahan saat Parma tekan. Ia seperti jangkar yang stabilkan gelombang, cegah lini tengah runtuh total.
Sementara itu, Maignan di gawang juga 7: tak bisa selamatkan dua gol Parma yang dari situasi terbuka, tapi selamatkan lima tembakan on target dari enam. Highlight-nya: reflex save telat di menit akhir terhadap tembakan rendah Hernani, plus parry sundulan Delprato di menit 62 yang nyaris jadi gol ketiga Parma. Maignan distribusi bola juga bagus, 85 persen akurasi passing, bantu transisi cepat. Duanya ini tunjukkan pengalaman jadi penyelamat di laga chaos seperti ini—Modric kontrol tempo, Maignan tutup celah. Tanpa mereka, skor bisa lebih buruk.
Kesimpulan
Dalam imbang 2-2 yang pahit itu, Rafael Leao, Alexis Saelemaekers, Luka Modric, dan Mike Maignan jadi cahaya terang bagi AC Milan. Mereka tak hanya tambah poin di papan klasemen—yang kini setara Napoli di puncak—tapi juga bangun fondasi mental untuk laga-laga sulit ke depan. Leao dengan gol dan kreativitas, Saelemaekers dengan insting tajam, Modric dengan kecerdasan, serta Maignan dengan refleks, buktikan skuad ini punya kedalaman. Meski ada lubang di pertahanan seperti performa Estupinan yang buruk, kilauan individu ini janjikan musim cerah. Milan belajar dari kesalahan, tapi yang pasti, pemain-pemain ini siap bawa tim ke level lebih tinggi. Drama Serie A terus bergulir, dan dengan bintang-bintang seperti ini, cerita Milan baru dimulai.
