Man United Rugi 2 Triliun Rupiah Usai Lepas Antony dan Hojlund. Manchester United kembali menjadi sorotan di bursa transfer musim panas 2025 dengan keputusan besar melepas dua pemain termahal mereka, Antony dan Rasmus Hojlund, pada hari terakhir jendela transfer, 2 September 2025. Namun, langkah ini justru membawa kerugian finansial yang mencengangkan, mencapai 92 juta pound atau setara Rp2 triliun. Keputusan ini merupakan bagian dari revolusi skuad di bawah arahan manajer baru Ruben Amorim, yang tampaknya ingin membentuk tim sesuai visinya. Tapi, apa yang membuat United rela melepas dua pemain bintangnya ini, dan bagaimana klub bisa merugi sebesar itu? Mari kita bedah satu per satu. BERITA BOLA
Apa Yang Membuat Man United Ingin Melepas Pemain Hojlund
Rasmus Hojlund, striker muda asal Denmark, didatangkan dari Atalanta pada 2023 dengan harga awal 64 juta pound, ditambah potensi bonus 8 juta pound. Awalnya, Hojlund dianggap sebagai investasi jangka panjang dengan potensi besar, terutama setelah mencetak 26 gol dalam 95 penampilan untuk United. Namun, musim 2024/2025 menjadi mimpi buruk baginya, dengan hanya mencatatkan empat gol di Premier League dan mengalami paceklik gol selama 21 pertandingan. Kedatangan striker baru, Benjamin Sesko, yang direkrut seharga 74 juta pound, menjadi pukulan telak bagi posisinya. Hojlund, yang sempat menyatakan keinginannya untuk bertahan dan berjuang di Old Trafford, akhirnya tersisih karena tidak masuk dalam rencana Amorim. Ia bahkan tidak masuk skuad dalam empat pertandingan kompetitif United musim ini. Akhirnya, United memutuskan untuk meminjamkannya ke Napoli dengan kewajiban pembelian permanen seharga 38 juta pound jika Napoli lolos ke Liga Champions. Keputusan ini diambil untuk memangkas beban gaji dan memberikan ruang bagi komposisi lini depan yang baru, meski berarti menelan kerugian besar dari nilai transfer awalnya.
Apa Yang Membuat Man United Ingin Melepas Pemain Antony
Antony, winger asal Brasil, adalah salah satu pembelian termahal dalam sejarah United saat didatangkan dari Ajax pada 2022 seharga 81,3 juta pound. Namun, performanya jauh dari harapan. Dalam 62 penampilan di Premier League, ia hanya mencetak lima gol dan tiga assist, angka yang sangat mengecewakan untuk harga sebesar itu. Musim lalu, Antony dipinjamkan ke Real Betis, di mana ia tampil lebih baik dengan sembilan gol dalam 26 pertandingan dan membantu tim mencapai final UEFA Conference League. Meski begitu, United memutuskan untuk melepasnya secara permanen ke Betis dengan harga 21,6 juta pound, termasuk klausul jual kembali 50 persen. Keputusan ini didorong oleh keinginan Amorim untuk membersihkan skuad dari pemain yang tidak sesuai dengan visinya, serta fakta bahwa Antony termasuk dalam “bomb squad”—kelompok pemain yang dikucilkan dari latihan tim utama selama pramusim. Gaya bermainnya yang kurang konsisten dan minim kontribusi di lapangan membuat United tidak ragu untuk melepasnya, meski dengan harga jauh di bawah nilai awal.
Kenapa Man United Bisa Sampai Kerugian Total 2 Triliun Rupiah Saat Ini
Kerugian sebesar Rp2 triliun ini berasal dari selisih harga beli dan jual kedua pemain. United membayar total sekitar 153,3 juta pound untuk Hojlund (72 juta pound) dan Antony (81,3 juta pound). Namun, penjualan Antony ke Real Betis hanya menghasilkan 21,6 juta pound, sementara transfer Hojlund ke Napoli (dengan loan fee 5,2 juta pound dan potensi pembelian permanen 38 juta pound) diperkirakan mencapai 43 juta pound. Total pemasukan dari kedua transfer ini sekitar 64,6 juta pound, yang berarti United kehilangan sekitar 88,7 juta pound atau setara Rp2 triliun. Kerugian ini diperparah oleh fakta bahwa United juga melepas pemain lain seperti Alejandro Garnacho (40 juta pound ke Chelsea) dan Marcus Rashford (pinjaman ke Barcelona), yang menunjukkan skala perombakan skuad yang agresif. Strategi ini memang berhasil mengumpulkan dana sekitar 100 juta pound dalam seminggu, tetapi tidak cukup untuk menutupi investasi awal yang besar. Selain itu, keputusan untuk melepas pemain dengan harga murah juga dipengaruhi oleh tekanan aturan keuangan Premier League (Profitability and Sustainability Rules), yang memaksa United untuk memangkas kerugian finansial dengan cepat.
Kesimpulan: Man United Rugi 2 Triliun Rupiah Usai Lepas Antony dan Hojlund
Keputusan Manchester United untuk melepas Antony dan Hojlund adalah bagian dari strategi besar-besaran Ruben Amorim untuk membangun skuad baru yang sesuai dengan visinya. Namun, langkah ini datang dengan harga mahal, dengan kerugian finansial mencapai Rp2 triliun akibat penurunan nilai transfer kedua pemain. Meski demikian, perombakan ini menunjukkan tekad United untuk memperbaiki performa tim setelah musim yang mengecewakan. Dengan tambahan pemain seperti Benjamin Sesko, Matheus Cunha, dan Bryan Mbeumo, United berharap bisa kembali bersaing di papan atas. Namun, kerugian besar ini juga menjadi pengingat bahwa pembelian mahal tidak selalu menjamin kesuksesan, dan United perlu lebih cermat dalam merekrut pemain di masa depan. Akankah revolusi Amorim membuahkan hasil, atau justru menjadi beban finansial baru? Hanya waktu yang akan menjawab.