PSIM Yogyakarta Akan Memperkuat Mental Mereka. PSIM Yogyakarta, tim promosi yang kini berkompetisi di kasta tertinggi sepak bola Indonesia musim 2025/2026, sedang fokus memperkuat mental pemain di tengah jeda kompetisi. Setelah menjalani masa libur singkat untuk penyegaran fisik dan mental, Laskar Mataram kembali berlatih intensif sejak awal Desember 2025. Pelatih Jean-Paul van Gastel menekankan pentingnya sikap dan mentalitas yang tepat, terutama sebagai tim yang baru naik kelas. Langkah ini diambil untuk menjaga performa positif yang telah ditunjukkan, dengan posisi cukup baik di klasemen sementara. Persiapan ini semakin krusial jelang laga tandang melawan Persijap Jepara pada akhir Desember. BERITA OLAHRAGA
Masa Libur untuk Penyegaran Mental: PSIM Yogyakarta Akan Memperkuat Mental Mereka
Jeda kompetisi dimanfaatkan tim untuk memberikan waktu istirahat kepada pemain. Selama satu minggu, para pemain diperbolehkan pulang ke kampung halaman atau bertemu keluarga, demi menyegarkan mental setelah menjalani program latihan padat. Manajer tim menyatakan bahwa masa rehat ini penting untuk mengembalikan energi dan motivasi. Setelah libur berakhir, seluruh skuad, termasuk pemain asing, kembali berkumpul di Yogyakarta pada 8 Desember 2025. Latihan langsung dimulai dengan penekanan pada pemulihan kondisi fisik dan mental. Pendekatan ini terbukti efektif, karena pemain tampak lebih segar dan siap menghadapi fase kompetisi selanjutnya. Van Gastel sendiri sering mengingatkan agar tim tetap rendah hati, mengingat status sebagai tim promosi yang harus terus membuktikan diri.
Uji Coba untuk Mengasah Mental Bertanding: PSIM Yogyakarta Akan Memperkuat Mental Mereka
Untuk menjaga ritme dan memperkuat mental, PSIM menggelar dua laga uji coba tertutup melawan tim dari kasta kedua. Pertama menghadapi PSIS Semarang pada 13 Desember 2025, yang dimenangkan dengan skor 2-0, diikuti duel kontra Garudayaksa FC pada 16 Desember. Van Gastel menegaskan bahwa hasil akhir bukan prioritas utama, melainkan sikap pemain di lapangan. Ia ingin melihat attitude yang benar, seperti ketenangan dan konsistensi dalam menerapkan strategi. Uji coba ini juga menjadi ajang evaluasi, termasuk peningkatan aspek fisik dan taktik. Beberapa pemain yang jarang bermain mendapat kesempatan lebih, membantu membangun kepercayaan diri mereka. Selain itu, rencana meminjamkan pemain minim menit bermain ke klub lain di paruh musim juga bagian dari strategi jangka panjang untuk mematangkan mental dan teknis skuad secara keseluruhan.
Tantangan dan Fokus ke Depan
Meski tren performa cukup positif dengan beberapa kemenangan dan hasil imbang, Van Gastel meminta pemain tidak terlena. Ia sering menyoroti pentingnya mental kuat untuk menghadapi tekanan di level tertinggi, terutama saat away ke tim-tim kuat. Persiapan mental juga terlihat di akademi, di mana tim muda menunjukkan peningkatan mentalitas saat menghadapi lawan tangguh. Langkah memperkuat mental ini diharapkan membuat tim lebih tangguh saat kompetisi bergulir kembali. Laga kontra Persijap Jepara akan menjadi ujian pertama, di mana sikap rendah hati tapi percaya diri menjadi kunci.
Kesimpulan
Upaya PSIM Yogyakarta memperkuat mental pemain melalui libur penyegaran, latihan intensif, dan uji coba menunjukkan komitmen serius untuk bertahan dan bersaing di kasta tertinggi. Di bawah arahan Van Gastel, tim tidak hanya fokus pada fisik dan taktik, tapi juga sikap serta ketangguhan mental yang esensial bagi tim promosi. Dengan pendekatan ini, Laskar Mataram berpotensi terus menunjukkan performa stabil dan menjadi kejutan di musim 2025/2026. Masa depan cerah jika mental tetap terjaga, membawa harapan baru bagi suporter setia di Yogyakarta.

