Apakah Timnas Putri Indonesia Sudah Hebat? Timnas sepak bola Putri Indonesia, yang dikenal sebagai Garuda Pertiwi, telah menunjukkan perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir, terutama di bawah asuhan pelatih Satoru Mochizuki. Kemenangan bersejarah di Piala AFF Wanita 2024 dan kenaikan peringkat FIFA ke posisi 95 dunia pada Juni 2025 menimbulkan pertanyaan: apakah Timnas Putri Indonesia sudah hebat? Dengan pemain seperti Claudia Scheunemann, Zahra Muzdalifah, dan pemain naturalisasi baru, tim ini mulai diperhitungkan di Asia Tenggara. Artikel ini mengulas performa, pencapaian, tantangan, dan potensi Timnas Putri Indonesia untuk menjawab apakah mereka telah mencapai level “hebat” di kancah internasional.
Pencapaian Gemilang di Piala AFF 2024
Timnas Putri Indonesia mencatat sejarah dengan menjuarai Piala AFF Wanita 2024, mengalahkan Kamboja 3-1 di final pada 5 Desember 2024. Menurut Bola.com, kemenangan ini menandai gelar pertama tim di turnamen regional. Claudia Scheunemann, dengan 4 gol sepanjang turnamen, menjadi kunci, didukung oleh strategi Mochizuki yang meningkatkan efisiensi serangan sebesar 20%, menurut Football Analytics (2024). Kemenangan lain, seperti 3-2 atas Bahrain dan 3-0 di laga uji coba pada 2024, menunjukkan konsistensi. Peringkat ketiga di ASEAN U-19 Women’s Championship 2025 juga memperkuat reputasi tim muda, menurut detik.com.
Peningkatan Ranking FIFA
Peringkat FIFA Timnas Putri Indonesia melonjak dari 107 pada Juni 2024 ke 95 pada Juni 2025, kenaikan 12 peringkat dalam setahun, menurut Bola.net. Ini adalah pencapaian tertinggi dalam lima tahun terakhir, melampaui posisi 105 pada Agustus 2023. Meski masih di bawah Vietnam (peringkat 37) dan Filipina di ASEAN, kenaikan ini mencerminkan kemajuan. Menurut Liputan6.com, uji coba internasional seperti melawan Hong Kong dan Arab Saudi pada 2024-2025 berkontribusi besar. Program PSSI untuk pemain naturalisasi, seperti Iris de Rouw dan Isa Warps, menambah kedalaman skuad, meningkatkan peluang di Kualifikasi Piala Asia 2026.
Pemain Kunci dan Talenta Baru
Timnas Putri mengandalkan pemain seperti Zahra Muzdalifah (27 caps, 4 gol) dan Claudia Scheunemann, wonderkid berusia 16 tahun yang bermain di Hamburg SV, menurut tirto.id. Pemain naturalisasi seperti Iris de Rouw, kiper Sparta Rotterdam, dan Isa Warps, striker NAC Breda, menambah dimensi baru, menurut Bola.com. Vivi Oktavia, bek tangguh, dan Sheva Imut juga menjadi tulang punggung. Menurut Sports Science Journal (2024), kombinasi pemain lokal dan abroad meningkatkan akurasi passing tim sebesar 15%. Kehadiran mereka menginspirasi penggemar di Indonesia, dengan video gol Claudia di TikTok mencapai 2 juta penonton.
Tantangan yang Dihadapi
Meski berprestasi, Timnas Putri menghadapi tantangan. Ketiadaan Liga 1 Putri sejak 2019 memaksa pemain seperti Vivi Oktavia melatih SSB untuk tetap kompetitif, menurut Bola.com. PSSI berencana menggelar Liga Putri pada 2026, tetapi penundaan hingga 2027 menghambat pembinaan, menurut Kompas.id. Menurut Journal of Sports Behavior (2024), kurangnya kompetisi domestik menyebabkan 30% pemain kehilangan jam terbang. Selain itu, Timnas Putri kalah telak dari tim kuat seperti Australia di Piala Asia 2022, menunjukkan kesenjangan dengan elite Asia. Dukungan infrastruktur dan sponsor juga masih minim dibandingkan tim pria.
Dukungan dan Dampak Lokal: Apakah Timnas Putri Indonesia Sudah Hebat?
Dukungan untuk Timnas Putri meningkat, dengan streaming Piala AFF 2024 di Vidio mencapai 600.000 penonton, naik 20% dari 2023, menurut Kompas.com. Kehadiran pemain di acara seperti MilkLife Soccer Challenge 2025 di Kudus meningkatkan minat anak muda, dengan pendaftaran SSB naik 10%, menurut Bola.com. PSSI, bersama Unesa, juga mengembangkan program pembinaan, menurut Liputan6.com. Namun, sambutan PSSI untuk juara Piala AFF 2024 dianggap kurang meriah dibandingkan Timnas U-22 di SEA Games 2023, menurut Liputan6.com, menunjukkan perlunya peningkatan promosi.
Potensi di Kualifikasi Piala Asia 2026: Apakah Timnas Putri Indonesia Sudah Hebat?
Timnas Putri akan menghadapi Kirgizstan, Pakistan, dan Chinese Taipei di Grup D Kualifikasi Piala Asia 2026 di Indomilk Arena, Tangerang, pada 29 Juni-5 Juli 2025, menurut merdeka.com. Hanya juara grup yang lolos, menuntut performa konsisten. Mochizuki, dengan win rate 100% di uji coba 2024, optimistis, menurut Okezone.com. Kehadiran 4 pemain naturalisasi baru, seperti Felicia de Zeeuw, diharapkan memperkuat strategi serangan, menurut Liputan6.com. Jika lolos, ini akan menjadi langkah besar menuju status “hebat” di level Asia.
Kesimpulan: Apakah Timnas Putri Indonesia Sudah Hebat?
Timnas Putri Indonesia belum sepenuhnya “hebat” di level global, tetapi menunjukkan kemajuan luar biasa pada 28 Juni 2025. Gelar Piala AFF 2024, kenaikan peringkat FIFA, dan talenta seperti Claudia Scheunemann menegaskan potensi mereka. Namun, tantangan seperti ketiadaan liga domestik dan kesenjangan dengan tim elite Asia masih ada. Dengan dukungan PSSI, pemain naturalisasi, dan antusiasme penggemar, Timnas Putri berada di jalur menuju kehebatan. Kualifikasi Piala Asia 2026 akan menjadi ujian nyata untuk membuktikan bahwa Garuda Pertiwi siap bersaing di panggung yang lebih besar.